Senin, 17 Oktober 2016

Rindu Tak Bertuan

Di sini, aku biasanya menghabiskan waktu menunggu kabarmu. Di sini, aku biasanya bertukar cerita hari ini denganmu. Apakah kamu tak merindukanku? Sama sekali? Kamu sudah bahagia?
Kalau boleh jujur, aku masih sering merindukanmu. Aku masih sering menyelipkan namamu dalam doaku. Aku masih sering mengingatmu. Tidak mudah bagiku, menghapusmu. Meski lara itu kau buat, nyatanya aku masih merindukanmu seperti dulu. Bedanya, kali ini rinduku tak bertuan lagi. Lalu apa yang aku lakukan saat merindukanmu? Memutar lagu yang selalu kamu gunakan merayuku dulu.

Tak akan ada cinta yang lain, kupastikan cintaku hanya untukmu. Pernahkah terbesit olehmu, akupun takut kehilangan dirimu.

Menyapamu? Tidak! Aku tidak senista itu. Aku masih punya harga atas luka yang kamu beri. Aku bukan seorang yang lemah. Aku baik-baik saja tanpa kamu. Berbahagialah kamu sudah meninggalkan mimpi-mimpi kita.

Yang perlu kamu tahu, aku pernah mencintaimu sekeras itu. Sampai pada titik cinta itu membatu karena kebencianku.